Sabtu, 29 Januari 2011

Manchester United, Green And Gold, dan para suporter




Jika kita melihat pertandingan Manchester United terutama saat bermain kandang (baca: di Old Trafford), pasti kita akan menyaksikan banyak suporter United yang datang dengan memakai atribut atribut berwarna hijau dan emas. Melihat hal tersebut, tentu akan ada pertanyaan di kepala kita: Mengapa hijau dan emas? Kenapa tidak merah saja yang secara jelas adalah warna yang mewakili klub yang berjuluk Setan Merah itu?

Manchester United seperti kita tahu, merupakan salah satu klub sepak bola tersukses di tanah britania raya (atau bahkan dunia) yang mempunyai sejarah besar dari awal pembentukan sampai keadaan dimana terdapat banyak trofi trofi di dalam lemari piala mereka. 18 gelar Liga Inggris 3 gelar liga Champions, 11 trofi FA Cup, 4 Carling Cup dan masih banyak lagi penghargaan di Internasional yang sudah mereka dapatkan.

Tidak banyak yang tahu, bahwa Manchester United yang di kenal sebagai klub yang menghasilkan banyak prestasi dan pemain pemain berkelas dunia ternyata mempunyai sebuah lubang yang lumayan besar. Total hampir sekitar 700 an Juta Pounds adalah hutang yang mereka miliki. Padahal jika kita melihat dari luar, United (semenjak kepemilikan Glazer) telah memenangkan banyak trofi, diantaranya 3 English Premier League, 1 UEFA  Champions League, 3 Carling cup. Ditambah lagi dengan hasil penjualan Cristiano Ronaldo sebesar 81 Juta Pounds. Hal tersebut tentu membuat kita menggeleng gelengkan kepala tidak percaya dan berkata "Seriously? Are they Manchester United?"



Malcolm Glazer adalah orang yang dituding melakukan perbuatan yang tidak loyal ini. Sejak kedatangan dia ke United pada Mei 2005 lalu, muncul ketakutan dalam benak Mancunian karena mereka menganggap Glazer hanya akan menggerogoti keuangan United dan menjadikan Setan Merah sebagai sapi perah belaka yang berujung pada kesulitan finansial, sesuatu yang terbukti benar sekarang.



Berbagai macam protes telah dilakukan oleh para suporter United. Termasuk dalam Gerakan Green And Gold ini. Warna Hijau-Emas ini sendiri adalah warna asli dari Newton Heath LYR, klub cikal bakal Manchester United. Mereka berhenti membeli Merchandise atau atribut atribut yang berhubungan dengan Setan Merah. Karena jika mereka menyisihkan sebagian uang mereka untuk membeli barang barang tersebut, itu sama saja membuat Glazer semakin betah di United.



Old Trafford, sebuah 'rumah ibadah' bagi para Mancunians merupakan stadion yang selalu penuh dan ramai oleh kehadiran suporter suporter United. Apalagi di bagian tribun barat (biasa kita sebut sebagai "Stretford End") tempat dimana fans fans fanatik United berdiri. Konon, tingkat kebisingannya sampai mengalahkan suara dari pesawat jet yang sedang melakukan take off. Namun sekarang, pemandangan seperti itu nampaknya sudah jarang terlihat lagi. Mereka (fans United) lebih suka melihat pertandingan home Manchester United di bar bar sekitar kota Manchester. Mereka juga tidak berkeberatan untuk menonton laga away secara langsung ke stadion lawan. Mereka berbondong bondong untuk masuk ke tempat dimana -yang secara jelas- bukan rumah mereka. Jumlah mereka pun tidak kalah banyaknya dengan suporter tim tuan rumah. Bahkan di Anfield sekalipun. Karena asumsi mereka bahwa 'disana tidak ada Glazer'. Sungguh ironis jika mengingat bahwa Manchester United adalah klub yang mempunyai suporter kandang terbaik di dunia.

Lebih parah lagi, suporter garis keras United, memprotes dengan cara..... membuat klub baru! Ya, yang saya maksud adalah Fc United Of Manchester. Klub ini dibentuk oleh suporter United yang sangat menghendaki kehadiran Glazer di United. Sekarang, FC United berkompetisi di Northern Premier League Premier Division, enam level dibawah Premier League. Bukannya tanpa protes, banyak yang menilai para pendiri FC United ini adalah orang orang yang tidak loyal kepada Manchester United dan hanya mementingkan ego semata. Tapi bukan berarti mereka berhenti mencintai Man United. Mereka masih mengakui bahwa cinta sejati mereka adalah Manchester United. Mereka hanya ingin Malcolm Glazer segera angkat kaki dari Old Trafford.

Tahun lalu, ada sebuah wacana yang mengabarkan bahwa suporter Manchester United dan Liverpool akan bersama sama melakukan protes untuk mengusir para petinggi klub mereka masing masing. Waktu itu, Liverpool masih dimiliki oleh duo Amerika, Tom Hicks dan George Gillet. Sama seperti Glazer, Liverpool yang terseok di liga berada dalam hutang yang jumlahnya besar. Sungguh luar biasa, dua suporter yang mempunyai sejarah rivalitas terbesar di Inggris mau melupakan semua perbedaan di antara mereka hanya untuk klub yang mereka bela. "Kami harus berusaha menyelematkan klub yang kami cintai, setelah semua beres, kami akan membenci satu sama lain sesudahnya" ujar Mark Longden, ketua IMUSA (Independent Manchester United Supporters Association)


Separahkah itu Glazer di mata para fans? Entah apa yang akan dilakukan Glazer selanjutnya, saya sebagai fans Manchester United tentunya sangat berharap tindakan Glazer tidak berpengaruh pada kondisi tim. Dengan menatap lurus kedepan, saya ingin kejadian tanggal 26 Mei 1999 kembali terulang di musim ini. Yah, semoga saja.

Sabtu, 01 Januari 2011

LPI = EPL ?



Kegagalan timnas Indonesia di final AFF 2010 memang sedikit meninggalkan kekecewaan bagi masyarakat, karena lawan yang di hadapi adalah rival bebuyutan Indonesia, yaitu Malaysia. Kemenangan ironis 2-1 di GBK tidak cukup menjadikan Garuda sebagai juara, namun kegagalan tersebut ternyata tidak mengundang rasa sakit yang parah, karena di sisi lain, Timnas Indonesia dapat menjadi salah satu pemersatu bangsa yang mempunyai banyak perbedaan ini (ya, walaupun itu hanya satu bulan)
Keadaan sepak bola Indonesia selama 2010 memang sangat memprihatinkan. Mulai dari ulah para suporter -suporter klub yang 'nakal-nakal', insiden pemain yang 'menganiaya' suporternya sendiri, nyanyian "NURDIN TURUN" - "GANYANG NURDIN" atau "LINDUNGI KAMI DARI NURDIN YANG TERKUTUK" yang menggema di kalangan pecinta sepak bola Indonesia, serta kegagalan Timnas melangkah ke putaran final Piala Asia 2011 untuk pertama kalinya sejak 1992. Keburukan sepak bola Indonesia selama 2010 ini ditutup oleh euforia atas keberhasilan Timnas di Piala AFF yang bisa menjadi obat dalam kita semua yang rindu akan prestasi (walaupun akhirnya dihancurkan oleh Harimau Malaya di final). 
Dan baru baru ini. ada berita yang menggelikan. Irfan Bachdim terancam tidak akan memperkuat timnas di Sea Games 2011 dengan alasan yang menggelikan juga: Irfan masih membela Persema Malang yang akan ikut kompetisi LPI. Kim Kurniawan, yang baru saja menjadi WNI juga terancam tidak mengikuti Sea Games. begitu juga dengan Andik Vermansyah, pemain Persebaya yang di juluki sebagai Lionel Messi nya Indonesia ini. Berita ini membuat tenggorokan saya kering akibat menahan tawa yang saya tahan (opo ae -_-), bukankah pemain timnas bisa diambil dari kompetisi mana saja? adakah negara negara di eropa yang sepak bola nya maju juga pernah melakukan hal serupa? melarang pemain bermain di kompetisi yang bukan dari asosiasi sepak bola negara tersebut? HAHA lucu sekali.


LPI (Liga Primer Indonesia) sendiri akan diselenggarakan mulai tanggal 8 Januari besok. 3 klub dari ISL (Indonesia Super League), Persema Malang, PSM Makasar dan Persibo Bojonegoro secara sah mengundurkan diri dari ISL dan akan mengikuti turnamen LPI. Alasan mereka jelas, ingin melepaskan diri dari PSSI yang dianggap tidak sanggup membuat sepak bola Indonesia menjadi maju. Sampai saat ini, terdapat 19 klub yang pelatihnya sudah diumumkan untuk bersaing sebagai yang terbaik di ajang kompetisi Liga Primer Indonesia. Ke-19 klub itu antara lain:  Aceh United, Bali De Vata, Bandung FC, Batavia Union, Bogor Raya, Cendrawasih Papua, Jakarta 1928, Kabau Padang, Ksatria XI Solo, Makassar City, Manado United, Medan Bintang, Medan Chiefs, Persebaya, Persebaya, Persema, Persibo, Real Mataram, Semarang United dan Tangerang Wolves.  

LPI yang diharapkan dapat mengangkat derajat sepak bola Indonesia ini mendapat protes dari kalangan PSSI. Mereka bilang kalau LPI ini adalah kompetisi banci, mereka bilang kalau LPI ini adalah kompetisi yang tidak diketahui keberadaanya. Saya yang mendengar komen komen dari orang orang itu hanya bisa menahan tawa
Liga Primer Indonesia itu sendiri sebenarnya 'mencontoh' EPL (English Premier League). EPL yang merupakan kompetisi terkenal, termewah dan terpopuler di dunia ini memulai kick off nya pada 15 Agustus 1992. Awal cerita hampir sama dengan keadaan yang di alami sepak bola Indonesia sekarang. Pada 1980-an di Inggris, munculah istilah hooliganisme. Klub-klub Inggris di hukum tidak boleh mengikuti turnamen Eropa akibat kejadian Tragedi Heysel yang menewaskan 39 orang. Tepatnya tanggal 29 Mei 1885 yang melibatkan pertandingan final Piala Eropa antara Liverpool melawan Juventus. Kemudian tahun 1989 munculah tragedi Hillsborough dan datangnya Taylor Report. 96 fans Liverpool tewas dan 150 orang terluka.
Oleh sebab itu, untuk membenahi sepak bola Inggris yang kacau balau, para kalangan kalangan sepak bola Inggris merencanakan akan membentuk turnamen yang disebut English Premier League. Awalnya juga banyak yang menentang akan kompetisi ini, karena belum mendapat persetujuan dari FA dan sebagainya, tapi pada 20 Februari 1992, klub klub dari Divisi Satu secara massal mengundurkan diri. Mereka semua ingin menjajal kompetisi EPL. Dan akhirnya sampai sekarang, EPL merupakan kompetisi yang sangat populer. 


Tahun 2010 kita belum bisa jadi Juara, tapi di penghujung tahun orang-orang sudah mulai bisa membuka hati dan memberi cinta untuk Timnas. Desember adalah bulan terbaik untuk sepakbola Indonesia. Bangsa ini mulai bisa menerima pengertian bahwa sepakbola adalah pemersatu. Tim Nasional menutup 2010 dengan catatan bagus. Sekaligus menghapus catatan buruk sepakbola Indonesia sepanjang tahun ( @sepakbolaisme )