Sabtu, 01 Januari 2011

LPI = EPL ?



Kegagalan timnas Indonesia di final AFF 2010 memang sedikit meninggalkan kekecewaan bagi masyarakat, karena lawan yang di hadapi adalah rival bebuyutan Indonesia, yaitu Malaysia. Kemenangan ironis 2-1 di GBK tidak cukup menjadikan Garuda sebagai juara, namun kegagalan tersebut ternyata tidak mengundang rasa sakit yang parah, karena di sisi lain, Timnas Indonesia dapat menjadi salah satu pemersatu bangsa yang mempunyai banyak perbedaan ini (ya, walaupun itu hanya satu bulan)
Keadaan sepak bola Indonesia selama 2010 memang sangat memprihatinkan. Mulai dari ulah para suporter -suporter klub yang 'nakal-nakal', insiden pemain yang 'menganiaya' suporternya sendiri, nyanyian "NURDIN TURUN" - "GANYANG NURDIN" atau "LINDUNGI KAMI DARI NURDIN YANG TERKUTUK" yang menggema di kalangan pecinta sepak bola Indonesia, serta kegagalan Timnas melangkah ke putaran final Piala Asia 2011 untuk pertama kalinya sejak 1992. Keburukan sepak bola Indonesia selama 2010 ini ditutup oleh euforia atas keberhasilan Timnas di Piala AFF yang bisa menjadi obat dalam kita semua yang rindu akan prestasi (walaupun akhirnya dihancurkan oleh Harimau Malaya di final). 
Dan baru baru ini. ada berita yang menggelikan. Irfan Bachdim terancam tidak akan memperkuat timnas di Sea Games 2011 dengan alasan yang menggelikan juga: Irfan masih membela Persema Malang yang akan ikut kompetisi LPI. Kim Kurniawan, yang baru saja menjadi WNI juga terancam tidak mengikuti Sea Games. begitu juga dengan Andik Vermansyah, pemain Persebaya yang di juluki sebagai Lionel Messi nya Indonesia ini. Berita ini membuat tenggorokan saya kering akibat menahan tawa yang saya tahan (opo ae -_-), bukankah pemain timnas bisa diambil dari kompetisi mana saja? adakah negara negara di eropa yang sepak bola nya maju juga pernah melakukan hal serupa? melarang pemain bermain di kompetisi yang bukan dari asosiasi sepak bola negara tersebut? HAHA lucu sekali.


LPI (Liga Primer Indonesia) sendiri akan diselenggarakan mulai tanggal 8 Januari besok. 3 klub dari ISL (Indonesia Super League), Persema Malang, PSM Makasar dan Persibo Bojonegoro secara sah mengundurkan diri dari ISL dan akan mengikuti turnamen LPI. Alasan mereka jelas, ingin melepaskan diri dari PSSI yang dianggap tidak sanggup membuat sepak bola Indonesia menjadi maju. Sampai saat ini, terdapat 19 klub yang pelatihnya sudah diumumkan untuk bersaing sebagai yang terbaik di ajang kompetisi Liga Primer Indonesia. Ke-19 klub itu antara lain:  Aceh United, Bali De Vata, Bandung FC, Batavia Union, Bogor Raya, Cendrawasih Papua, Jakarta 1928, Kabau Padang, Ksatria XI Solo, Makassar City, Manado United, Medan Bintang, Medan Chiefs, Persebaya, Persebaya, Persema, Persibo, Real Mataram, Semarang United dan Tangerang Wolves.  

LPI yang diharapkan dapat mengangkat derajat sepak bola Indonesia ini mendapat protes dari kalangan PSSI. Mereka bilang kalau LPI ini adalah kompetisi banci, mereka bilang kalau LPI ini adalah kompetisi yang tidak diketahui keberadaanya. Saya yang mendengar komen komen dari orang orang itu hanya bisa menahan tawa
Liga Primer Indonesia itu sendiri sebenarnya 'mencontoh' EPL (English Premier League). EPL yang merupakan kompetisi terkenal, termewah dan terpopuler di dunia ini memulai kick off nya pada 15 Agustus 1992. Awal cerita hampir sama dengan keadaan yang di alami sepak bola Indonesia sekarang. Pada 1980-an di Inggris, munculah istilah hooliganisme. Klub-klub Inggris di hukum tidak boleh mengikuti turnamen Eropa akibat kejadian Tragedi Heysel yang menewaskan 39 orang. Tepatnya tanggal 29 Mei 1885 yang melibatkan pertandingan final Piala Eropa antara Liverpool melawan Juventus. Kemudian tahun 1989 munculah tragedi Hillsborough dan datangnya Taylor Report. 96 fans Liverpool tewas dan 150 orang terluka.
Oleh sebab itu, untuk membenahi sepak bola Inggris yang kacau balau, para kalangan kalangan sepak bola Inggris merencanakan akan membentuk turnamen yang disebut English Premier League. Awalnya juga banyak yang menentang akan kompetisi ini, karena belum mendapat persetujuan dari FA dan sebagainya, tapi pada 20 Februari 1992, klub klub dari Divisi Satu secara massal mengundurkan diri. Mereka semua ingin menjajal kompetisi EPL. Dan akhirnya sampai sekarang, EPL merupakan kompetisi yang sangat populer. 


Tahun 2010 kita belum bisa jadi Juara, tapi di penghujung tahun orang-orang sudah mulai bisa membuka hati dan memberi cinta untuk Timnas. Desember adalah bulan terbaik untuk sepakbola Indonesia. Bangsa ini mulai bisa menerima pengertian bahwa sepakbola adalah pemersatu. Tim Nasional menutup 2010 dengan catatan bagus. Sekaligus menghapus catatan buruk sepakbola Indonesia sepanjang tahun ( @sepakbolaisme )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar